Rabu, 08 Maret 2017

RINGKASAN FIKIH



THAHARAH
Oleh:
Alwanul Haq


1.      Thaharah
Thaharah  atau  bersuci adalah menyucikan diri dari hadas dan najis.
2.      Bersuci dari najis maksudnya bersuci dari najis yang dapat dilihat oleh mata, baik yang mengenai badan,  pakaian  atau tempat yang di gunakan untuk beribadah.
3.      Pembagian najis
Najis ada tiga bagian ;


·         Najis mukhafafah (ringan) ialah air kencing bayi laki-laki yang belum berumur 2 tahun dan belum pernah makan sesuatu, kecuali air susu ibunya.
·         Najis mugallazhah (berat) ialah najis anjing dan babi dan keturunannya.
·         Najis mutawassithah (sedang) ialah najis selain dari dua najis tersebut diatas.

4.      Bersuci dari hadas maksudnya  adalah menyucikan diri dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil
5.      Hadas besar adalah hadas yang hanya bisa disucikan dengan mandi,contohnya ; haid,nifas, dan junub.
6.       Hadas kecil adalah hadas yang disucikan dengan wudhu. Contohnya seperti kentut, menyentuh laki-laki dan perempuan  yang bukan muhram,lupa ingatan, kencing ,atau buang air besar .
7.      Media thaharah ada dua yaitu : air dan tanah  
8.      Air  merupakan media yang berfungsi untuk menghilangkan najis, sekaligus juga berfungsi sebagai media untuk menghilangkan hadats.
9.      Macam-macam air air ada tujuh yaitu:(1) air hujan(,2) air sumur(,3) air laut,(4) air sungai,(5) air salju,(6) air telaga,(7) air embun
10.  Pembagian air
Para ulama telah membagi air menjadi beberapa keadaan, terkait dengan hukumnya  digunakan untuk bersuci. Kebanyakan yang kita dapat di dalam kitab fiqh, mereka membaginya menjadi 4 macam, yaitu : air mutlaq, air musta’mal, air  yang tercampur benda yang suci (air musammas), air yang tercampur dengan benda yang najis (air mutanajjis).
11.  Air  mutlaq  adalah  keadaan  air  yang  belum mengalami proses apapun. Air itu masih asli, dalam arti belum digunakan untuk  bersuci, tidak tercampur benda suci atau pun benda najis, seperti air hujan,laut  embun,sungai,salju,sumur dan mata air.
12.  Air musta’mal adalah air  yang  telah digunakan untuk  bersuci. Maksudnya  adalah air  yang  menetes  dari  sisa  bekas  wudhu’ di tubuh seseorang, atau sisa bekas air mandi janabah. Dimana air itu kemudian masuk lagi ke dalam penampungan. Para ulama seringkali menyebut air jenis ini air musta'mal.
13.  Air yang suci dan dapat mensucikan tapi makruh untuk digunakan atau disebut dengan air musammas seperti air yang terkena dengan sinar matahari sehingga air itu seakan –akan mendidih.
14.  Air mutanajjis, yaitu air yang kena najis ( kemasukan najis ),sedang jumlahnya kurang dari 2 kullah, maka air semacam ini tidak suci dan tidak dapat mensucikan.Jika lebih dari 2 kullah dan tidak berubah sifatnya maka sah untuk bersuci.
Ukuran 2 kullah :216 liter ukuran Indonesia dan 500 liter ukuran bagdat dan jika berbentuk bak maka, besar,panjang 60 cm dan dalam,tinggi 60 cm.
15.  Media taharhah yang ke dua adalah tanah ,dimana tanah di pakai dengan cara tayamum.
16.  Pengertian tayamum
Secara bahasa, tayammum maknanya adalah al-qashdu, yang artinya  bermaksud,. Sedangkan  secara  syar`i maknanya  adalah  bermaksud kepada tanah  atau  penggunaan  tanah  untuk  bersuci  dari  hadats  kecil  maupun hadats besar. Caranya dengan menepuk-nepuk  kedua tapak tangan ke atas tanah lalu diusapkan ke wajah dan kedua tangan dengan niat untuk bersuci dari hadats.Tayammum berfungsi sebagai pengganti wudhu` dan mandi janabah sekaligus.

SHALAT FARDHU

1.      Pengertian shalat
Shalat adalah ibadah yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang di awali dengan takbir dan di akhiri dengan salam.
2.      Shalat lima waktu wajib dikerjakan oleh setiap muslim dan muslimah yang mukallaf,yaitu yang telah balig, berakal sehat, laki -laki serta prempuan yang suci.
3.      Adapun orang yang tidak wajib solat  atau orang yang boleh meninggalkan shalat sebagai berikut :

·         Orang kafir asli
·         Anak-anak
·         Lupa ingatan baik itu karna ayan ,tertidur,dan mabuk
·         Gila
·         Haid dan nifas bagi perempuan

4.      Perbedaan melalaikan dan meninggalkan shalat ,untuk memahaminya perhatikan contoh berikut :
 
-Apabila seseorang tidur ketika tiba waktu shalat dan  kemudian bangun ketika waktu shalat sudah habis maka ia dinamakan meninggalkan shalat, jika hal tersebut terjadi shalat yang tertinggal harus di kada’.
-Apabila  seorang perempuan menunda  shalat  ketika sudah  masuk waktunya, kemudian darah haid keluar sehingga tidak melaksanakan shalat maka ia dinamakan melalaikan shalat,jika hal tersebut terjadi shalat yang tertinggal harus di kada’.

SHALAT JAMAK DAN QASAR

1)      Pengertian shalat jamak
Jamak menurut bahasa artinya menghimpun, menggabungkan, dan mengumpulkan.
Menurut istilah shalat jamak adalah menggabungkan atau menghimpunkan dua shalat fardu dalam satu waktu dengan syarat-syarat tertentu.
2)      Shalat yang bisa di jamak terdiri dari :Zuhur dan Asar ,Magrib dan Isya.
3)      Shalat jamak di bagi menjadi dua : Jamak taqdim dan jamak takhir
4)      Jamak taqdim adalah menggabungkan dua shalat fardu dalam waktu pertama contohnya menggabungkan shalat dzuhur dan asar  dan mengerjakannya dalam waktu dzuhur.
5)      Jamak takhir  adalah menggabungkan dua solat fardhu dalam waktu kedua. Cotohnya menghimpunkan solat Zuhur dan Asar dan menunaikannya dalam waktu Asar.


6)      Pengertian shalat qasar
Menurut bahasa qasar artinya ringkas dan pendek, 
Menurut istilah shalat qasar adalah memendekkan solat fardu yang empat rakaat menjadi dua  rakaat.
Shalat yang boleh di qasar terdiri dari shalat zuhur, asar, dan isyak
7)      Syarat-syarat perjalanan (musafir) yang di benarkan untuk shalat jamak dan qashar :

1. Musafir adalah utk tujuan yang baik, bukan untuk melakukan maksiat.
2. Perjalanan yang dituju melalui dua  marhalah (lebih kurang 90 KM).
           3. Mengetahui perjalanan yang dituju ( tahu jalannya, tidak tersesat).


SHALAT JENAZAH
                                                  
1.      Rukun dan cara mengerjakan shalat jenazah
Shalat jenazah tidak dengan rukuk dan sujud serta tidak dengan adzan dan iqamat.dan caranya sebagai berikut :

a)      Niat ,menyengaja melakukan shalat atas mayit dengan empat takbir, menghadap kiblat karena Allah.
Lafaz niatnya untuk  mayit laki –laki :

Lafaz niatnya untuk mayit perempuan :


b)      Setelah takbiratul ihram,kemudian membaca surah alfatihah,kemudian memasuki  takbiratul ihram kedua
c)      Setelah takbir kedua , terus membaca shalawat atas nabi sebagi berikut :


d)     Setelah takbir yang ke tiga ,kemudian membaca doa sekurang-kurangnya sebagai berikut :


e)      Selesai takbir ke empat ,membaca do’a sebagai berikut :


f)       Kemudian( selesai) memberi salam ,sambil memalingkan muka ke kanan dan ke kiri dengan ucapan sebagai berikut :


MACAM-MACAM DARAH PADA PEREMPUAN
                             
1)      Haid ,adalah darah yang keluar dari rahim wanita ketika ia sehat , melalui faraj (pagina),bukan karena melahirkan atau pecahnya kulit perawan.Darah ini keluar biasanya ketika menginjakkan masa-masa dewasa (balig) antara umur 9 sampai 13 tahun.
Darah ini keluar pada waktu-waktu tertentu pada setiap bulannya ,cara mengenalinya. Warna darah haid merah kekuning-kuningan dan keruh,atau antara warna hitam dan putih dan kehitam-hitaman.
Masa haid minimal sehari  semalam  umumnya berkisar enam sampai tujuh hari , dan paling lama sampai lima belas hari.
Cara menyucikannya dengan mandi besar.
2)      Nifas ,adalah darah yang keluar dari faraj (pagina) wanita setelah melahirkan anak. Tidak ada batasan waktu darah nifas akan berhenti .Umumnya darah nifas berhenti paling cepat seketika itu ,dan paling lama 40 hari .
Cara menyucikannya adalah mandi besar.
3)      Istihadhah , adalah darah yang keluar dari bawah rahim wanita secara terus menerus , bukan karena haid atau nifas.
Atau darah istihadah adalah darah penyakit yang keluar secara terus menerus setelah selesai masa haid nya.Hukum darah istihadhah adalah suci ,artinya apabila seorang wanita mengeluarkan darah istihadah maka ia tidak digolongkan berhadas besar ,sebagai mana haid dan nifas.Jadi,  wanita yang mengalami istihadhah ,ia wajib melaksanakan kewajiban seperti biasanya ,seperti biasanya ,seperti solat , puasa dll,.Sebab hukum darah istihadhah adalah suci berbeda dengan haid atau nifas.




Terima kasih

Pancor ,21 november 2015






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar