ILMU
Oleh:
Alwanul Haq
1.
Pengertian Ilmu dan Menuntut Ilmu
a. Pengertian Ilmu
Secara
bahasa pengertian ilmu adalah lawan kata bodoh/Jahil, sedang secara istilah
berarti sesuatu yang dengannya akan tersingkaplah segala hakikat yang secara
sempurna. Secara istilah Syar’i pengertian ilmu yaitu, ilmu yang sesuai dengan
amal, baik amalan hati, lisan maupun anggota badan dan sesuai dengan petunjuk
Rasulullah Saw.
Ibnu Munir berkata : “Ilmu adalah syarat benarnya perkataan dan perbuatan,
keduanya tidak akan bernilai kecuali dengan ilmu, maka ilmu harus ada sebelum
perkataan dan perbuatan, karena ilmu merupakan pembenar niat, sedangkan amal
tidak akan di terima kecuali dengan niat yang benar.”
Berdasarkan beberapa definisi tentang pengertian ilmu di atas dapat
disimpulkan bahwa, ilmu merupakan sesuatu yang penting bagi kehidupan manusia
karena dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara
lebih cepat dan lebih mudah baik secara lisan (perkataan), maupun berupa
perbuatan (anggota badan), tanpa ilmu kesuksesan tak pernah ketemu karena ilmu
merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seperti kebutuhan manusia akan
oksigen untuk bernapas.
b. Pengertian
Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk
merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya
ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.
Menuntut
ilmu merupakan ibadah sebagaiman sabda Nabi Muhammad Saw. Artinya :“Menuntut Ilmu diwajibkan
atas orang islam laki-laki dan perempuan”
Dengan
demikian perintah menuntut ilmu tidak di bedakan antara laki-laki dan
perempuan. Hal yang paling di harapkan dari menuntut ilmu ialah terjadinya
perubahan pada diri individu ke arah yang lebih baik yaitu perubahan tingkah
laku, sikap dan perubahan aspek lain yang ada pada setiap individu.
2.
Dalil –dalil tentang Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Al-qur’an dan Hadis
Di dalam Al-qur’an banyak dalil atas keutamaan ilmu di antara
firman Allah Swt :
Æìsùöt ª!$#
tûïÏ%©!$#
(#qãZtB#uä
öNä3ZÏB
tûïÏ%©!$#ur
(#qè?ré&
zOù=Ïèø9$#
;M»y_uy
4
Artinya
:
“Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat”(QS .Almujadilah:11)
Didalam Hadis banyak sekali yang membahas tentang ilmu di antaranya sebagai berikut yang artinya :
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun
muslimah). (HR. Ibnu Majah)
Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu
niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami)
Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim).
Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu
pengetahuan (agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.(Bukhari)
Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di
jalan Alloh sampai dia kembali (Shahih Tirmidzi)
Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan
kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu.
(HR. Ath-Thabrani)
Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan yang
mengajarkannya (HR bukhari )
Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan
cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa
seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang
dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat
dan menyesatkan. (Mutafaq’alaih)
Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling
merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat
hukumannya daripada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na’im)
Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi
seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan
baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya
sendiri. (HR. Ath-Thabrani)
3.
Hukum Menuntut Ilmu
a)
Ilmu-ilmu syar’i
Menuntut
ilmu-ilmu syar’i ini merupakan sebuah tuntutan akan tetapi hukum menuntutnya
disesuaikan dengan kebutuhan terhadap ilmu tersebut. Ada dari ilmu-ilmu itu
yang menuntutnya adalah fardhu ‘ain, artinya bahwa seseorang mukallaf
(terbebani kewajiban) tidak dapat menunaikan kewajiban terhadap dirinya kecuali
dengan ilmu tersebut, seperti cara berwudhu, shalat dan sebagainya.
b)
Ilmu-ilmu yang bukan syar’i
Sedangkan hukum menuntut ilmu-ilmu yang bukan syar’i maka ada yang fardu kifayah, seperti ilmu-ilmu yang dibutuhkan untuk mendukung urusan-urusan dunia, seperti ilmu kedokteran karena ilmu ini menjadi sesuatu yang penting untuk memelihara tubuh, atau ilmu hitung karena ini menjadi sesuatu yang penting didalam muamalah (jual beli), pembagian wasiat, harta waris dan lainnya. Ada juga yang menunututnya menjadi sebuah keutamaan, seperti mendalami tentang ilmu hitung, kedokteran dan lainnya, Namun untuk melakukan ini tentunya membutuhkan kekuatan dan kemampuan ekstra. Ada juga yang menuntutnya diharamkan, seperti menuntut ilmu sihir, sulap, ramalan dan segala ilmu yang membangkitkan keragu-raguan. Ilmu-ilmu ini pun berbeda-beda dalam tingkat keharamannya.
4.
Menuntut Ilmu Sebagai Ibadah
Ilmu merupakan ibadah, Sebagian ulama bahkan mengatakan : Ilmu adalah shalat yang
tersembunyi dan ibadah hati. (Hilyah Thalibul Ilm hal. 9)
Maka tentunya dibutuhkan keikhlasan dalam menuntutnya, yakni benar-benar
karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan karena kepentingan dunia. Allah berfirman:"Dan mereka
tidak diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan mengikhlaskan
agama kepada-Nya." (Al Bayyinah: 5)
Nabi juga bersabda:
"Barangsiapa mempelajari ilmu
yang diharapkan dengannya wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala (ilmu syariat), ia tidak mempelajarinya kecuali
untuk mendapatkan bagian dari dunia, maka ia tidak akan mendapatkan bau surga
pada hari kiamat."
5.
Pentingnya Menuntut Ilmu
Sesungguhnya
ilmu adalah cahaya dan petunjuk sedangkan kebodohan adalah kegelapan dan
kesesatan. Pelajarilah apa yg telah Allah turunkan kepada rasul-Nya yaitu Al-quran.
Belajarlah dari para ulama karna ulama sesungguhnya adalah pewaris para nabi.
Sedangkan para nabi tidak mewariskan harta benda dinar ataupun dirham. Mereka
hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa yang berpegangan kepadanya berarti ia
telah mendapatkan bagian yg banyak dari warisan mereka. Tuntutlah ilmu karna ia
merupakan kemuliaan di dunia dan akhirat dan pahala yg terus-menerus sampai
hari kiamat. Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Mujaadalah ayat 11yang
artinya “Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di
antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pun mengatakan bahwa salah satu dari amalan yg tidak akan putus
pahalanya dari seorang muslim yg telah meninggal sekalipun adalah ilmu yg
bermanfaat.
6.
Pentingnya Mengamalkan Ilmu
Ilmu
yang telah didapat dari usaha menuntut ilmu adalah untuk di amalkan karena ilmu
itu terjaga dan tidak mudah hilang apabila telah diamalkan, terkhusus pada diri
sendiri, apakah ilmu yang telah didapat di amalkan pada kebaikan diri sendiri
karena sebelum mengamalkan ilmu pada orang lain setidaknya telah diamalkan pada
diri sendiri. Setinggi apapun seseorang menuntut ilmu jika tidak di amalkan
maka dengan sendirinya ilmu tersebut akan mudah hilang, ilmu akan bertambah
jika di amalkan sebaliknya ilmu akan menghilang jika tidak di amalkan.
Diantara salaf ada yang berkata-kata : “usaha kami untuk menjaga ilmu yang
kami miliki bersandar pada amalan kami, sebagian lagi mengatakan : ilmu itu
menuntut untuk di amalkan, jika tuntutan ilmu itu telah terpenuhi maka ia akan
menetap dan jika tidak di penuhi maka ia akan pergi menghilang.”
Sekecil
apapun ilmu yang diajarkan kepada orang lain selama itu bersifat kebaikan
niscaya Allah akan senantiasa meridhainya. Ibnu Abbas berkata : “Sesungguhnya
orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, maka setiap hewan melata
akan menohonkan ampunan baginya, termasuk pula ikan paus di lautan, (Mukhtasar
Minhajul Qashidin ; 11).” Orang yang mengajarkan ilmu akan mendapatkan balasan
pahala seperti pahala orang yang mengamalkan ilmu tersebut, dan yang lebih
utamanya lagi ialah pahala seorang alim akan terus bermanfaat dan tidak akan
terputus meskipun telah wafat.
Hendaklah
diketahui bahwa hanya dengan ilmu derajat seseorang bisa terangkat, kecuali
jika ilmu tersebut telah diamalkan. Dalam menafsirkan ayat ; “Dan kalau kami
menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan dengan ayat-ayat itu” (QS. Al-A’raaf ;
176).” Ayat ini menunjukkan dengan jelas bahwa hanya dengan ilmu, derajat
seseorang tidak bisa terangkat, karena Allah telah mengkhabarkan dalam ayat
tersebut bahwa dia telah mendatangkan kepada sekelompok orang ayat-ayat
tersebut, dan ia tidak bisa mengangkat derajat mereka. Sesungguhnya derajat
orang yang berilmu hanyalah terangkat sesuai dengan kadar pengemalannya dan
seseorang yang telah mengamalkan ilmu yang telah di dapatnya niscaya Allah Swt
akan mengajarkan kepadanya ilmu yang belum di kehendakinya.
7.
Keutamaan Ilmu dan
Menuntutnya
Ilmu memiliki
keutamaan, diantaranya :
Ø Menuntut ilmu adalah jalan menuju Surga. Rasulullah Shallallahu'alaihi wa
salam bersabda :
…مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ
فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
(رواه مسلم4/2074 رقم 2699 و غيره عن أبي هريرة t )
Barangsiapa yang menempuh suatu
jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju
Surga.
(HR Muslim )
Ø Warisan
para Nabi, sebagaimana sabda Rasululloh :
إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ إِنَّ
الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا
الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ رَوَاه التِّرْمِذِيْ
Sesungguhnya para ulama adalah
pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham,
namun hanya mewariskan ilmu. Sehingga siapa yang mengambil ilmu tersebut maka
telah mengambil bagian sempurna darinya (dari warisan tersebut). (HR At Tirmidzie
)
Ø Allah
mengangkat derajat ahli ilmu didunia dan akherat, sebagaimana firmanNya:
Hai orang-orang yang beriman,
apabila dikatakan kepadamu:”Berlapang-lapanglah dalam majlis”, lapangkanlah
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.Dan apabila dikatakan:”Berdirilah
kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 58:11)
Ø Ilmu
Pintu kebaikan dunia dan akherat, sebagaimana sabda Rasululloh :
مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
“Barang siapa yang Allah inginkan
padanya kebaikan maka Allah fahamkan agamanya”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar